Djair

komikus Djair

Djair, yang bernama asli Djair Warni Ponakanda, lahir di desa Karang Tengah, Cirebon, 13 Mei 1945, dari pasangan Sardeni, seorang tukang reparasi arloji dan Asari, pedagang sayur-mayur gendongan keliling kampung.

Ia adalah anak kedua dari tujuh bersaudara, empat laki-laki dan tiga perempuan. Kehidupan keluarga yang miskin membuat dia diangkat anak oleh pamannya, Warni. Karena jasa pamannya tersebut, dia kemudian menyandang nama pamannya sehingga kemudian dikenal sebagai Djair Warni.

Pendidikan dasar Djair dimulai dari Sekolah Rakyat, Sekolah Teknik Negeri dan Sekolah Teknik Menengah di Cirebon, tetapi kemudian berakhir setelah dia dikeluarkan dari Fakultas Arsitektur Naval Universitas Mahajaya, Jakarta karena masalah dalam keluarga paman sehingga kuliahnya tak dapat dibiayai lagi.

Djair tergolong komikus otodidak. Ia sudah membuat komik sejak masih remaja dan menggemari karya-karya komikus lain seperti Ganes T.H., Jan Mintaraga, Rio Purbaya dan Hans Jaladara. Padahal, dulu ayahnya menaruh harapan supaya Djair bercita - cita sebagai insinyur. Ia sering dimarahi ayahnya karena lebih senang membuat komik daripada belajar.

Selain menjadi komikus, Djair pernah bekerja di Direktorat Perindustrian Maritim, Departemen Perhubungan Laut, dan juga pernah bekerja sebagai visualiser di perusahaan iklan AdBis.

Djair menciptakan komik serial Jaka Sembung pada tahun 1968, kemudian pada tahun 1970 dia menikah dengan Nuraini dan mempunyai tiga orang anak, Allen, Ian, dan Novan, yang menjadi inspirasinya menciptakan serial komik Trio AIN.

Dalam komik-komiknya ia menggunakan nama samaran: Djair; Zair W.

Ketika serial komiknya banyak diangkat ke layar lebar pada tahun 1980 - 1985, Djair juga turut bermain sebagai cameo dan peran-peran pendukung, seperti dalam film Jaka Sembung Sang Penakluk (1981) sampai film-film lain yang bukan berasal dari komiknya.

Pada masa jayanya, penghasilan yang diperolehnya cukup untuk menghidupi istri dan ketiga anaknya. Maklum, untuk satu cerita terdiri dari 7 sampai 10 jilid ia memperoleh Rp 100 ribu, angka yang tinggi untuk ukuran tahun 1960-an.

Di saat dunia perkomikan lokal lesu, Ia banting setir menekuni profesi di dunia sinetron dan film sebagai penulis skenario. Salah satu karyanya adalah skenario film Fatahillah yang dibiayai Pemerintah DKI Jakarta (1997).

Djair wafat pada 27 September 2016 di Jakarta.

Karya Komik:

  1. 3 Pendekar Legendaris
  2. Air Mata Kasih Tertumpah di Kandang Haur
  3. Badjing Ireng
  4. Banjir Darah di Pantai Selatan (UP Rosita Jakarta, 1988, 12 jilid)
  5. Bergola Idjo
  6. Buaya Kali Condong
  7. Cakar Geledek (UP Rosita, 1981)
  8. Dia Bangkit Dari Kubur
  9. Djaka Sembung: A Siong
  10. Djaka Sembung: Badai Di Laut Arafuru
  11. Djaka Sembung: Dia Bajing Ireng!
    komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng! komik Dia Bajing Ireng!
  12. Djaka Sembung: Iblis Pulau Aru
  13. Djaka Sembung: Kinong
  14. Djaka Sembung: Leonard van Eisen
  15. Djaka Sembung: Singa Halmahera
  16. Djaka Sembung: Terdampar di Papua
    komik Djaka Sembung: Terdampar di Papua komik Djaka Sembung: Terdampar di Papua komik Djaka Sembung: Terdampar di Papua
  17. Dr. Tjauw
  18. Ekses (1967)
  19. Empat Pendekar Ciremai!
  20. Gajah Geledek
  21. Gembong Wungu
  22. Jaka Geledek: Guntur Geledek (12 jilid)
  23. Jurus Lutung
  24. Kejakinan Jang Membadja (1967)
  25. Lebak
  26. M13: Pembalasan Dokter Tjauw
  27. Macan Kumbang Kontra Naga Merah (18 jilid)
  28. Misteri Raja Copet
  29. Ngepet
  30. Nurani Ibu (23 Januari 1967, 1 jilid)
    komik Nurani Ibu
  31. Pelet
  32. Pendekar Gunung Sembung
  33. Penyair Sakti: Jago Dari Segala Jago
  34. Perkutukan
  35. Putri Ular (13 jilid)
    komik Putri Ular
  36. Rahasia Patung Ratu Shima (U.P. Maria, 1972)
    komik Rahasia Patung Ratu Shima
  37. Sabut Ditengah Gelombang (1968)
    komik Sabut Ditengah Gelombang
  38. Sambodana
  39. Satria Nusantara (1981, 15 jilid)
  40. Sang Saka Berlumur Darah
  41. Seberkas Harapan
  42. Si Tolol
  43. Si Tolol: Kakerlak
  44. Si Tolol: Karang Bolong
  45. Si Tolol: Kutukan Sangkuriang
  46. Si Tolol: Lembah Putri Ular
  47. Si Tolol: Siluman Bukit Kembar
    komik Si Tolol: Siluman Bukit Kembar
  48. Tahta Para Bangsawan
    komik Tahta Para Bangsawan
  49. Tali Kasih Tak Putus (1967)
    komik Tali Kasih Tak Putus
  50. Tebing Akan Melandai
    komik Tebing Akan Melandai
  51. Titisan Bergola Ijo
    komik Titisan Bergola Ijo
  52. Tjahaja Diudjung Kegelapan (1967)
    komik Tjahaja Diudjung Kegelapan
  53. Toang (1974)
    komik Toang
  54. Toang Anak Jin: Bangbung Ranggaek
    komik Toang Anak Jin: Bangbung Ranggaek
  55. Trio Ain: Buroq (Wens Book, 32 hlm)
    komik Trio Ain: Buroq
  56. Ujung Kulon
    komik Ujung Kulon
  57. Wori Pendekar Bumerang
    komik Wori Pendekar Bumerang komik Wori Pendekar Bumerang komik Wori Pendekar Bumerang komik Wori Pendekar Bumerang