Goei lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 26 Desember 1919 dan wafat pada tahun 1975.
Pada 1950, Siauw Tik Kwie meminta Goei, yang biasa dipanggil GKS (Ge Ka Es), untuk mengisi rubrik baru Taman Anak-anak di majalah Star Weekly. Goei menyambut tawaran itu dengan membuat tokoh komik tiga panel yang diberi nama Si A Piao.
Piao dalam bahasa Mandarin artinya elegan atau keren, yang dalam kosmologi anak-anak bisa diartikan sebagai smart atau cemerlang.
Si A Piao ditawarkan sebagai komik pendidikan. Maklum, Goei adalah guru di sekolah Tionghoa Pekalongan. Ia berkata bahwa Si A Piao adalah komik untuk semua anak Indonesia, bukan hanya buat anak keturunan Tionghoa. Nasionalisme Goei tumbuh ketika ia melihat semangat Injo Beng Goat, tokoh yang selalu menyarankan warga Tionghoa seribu persen berjiwa Indonesia.
Si A Piao dihidupkan sebagai bocah yang baik hati, suka menolong, pintar sekali, dan berpengetahuan luas lantaran suka membaca. Tapi kadang ia suka lupa lantaran pikirannya terlalu terpaku pada bacaan.
Komik Goei tidak menggunakan kata-kata dengan pertimbangan bahwa penyimak komik ini adalah anak-anak, dan di halaman-halaman lain majalah tersebut sudah padat dengan bacaan.
A Piao merupakan perpaduan karakter komik Henry karya Carl Thomas Anderson dari Amerika Serikat dan Sanmao (san = tiga, mao = utas rambut) ciptaan komikus Tiongkok, Zhang Leping.
Si A Piao berakhir pada tahun 1965 setelah Star Weekly dilarang terbit.
Karya Komik:
- Si A Piao
- Si A Piao: Tjatatan Harian (Keng Po, 1954, 28 hlm, 22x16cm)
- Suka Duka Si A Piao (Kinta)